Monday, December 5, 2011

PETAK UMPET



Fafa, Nathan, dan Renata berlarian di halaman depan sembari menunggu jemputan. Setelah bosan bermain ayunan, mereka sepakat bermain petak umpet dan berebut untuk jaga (padahal klo kita dulu pasti males disuruh jaga dan mencari teman-teman yang sembunyi).
Kesepakatan terjadi, Nathan & Renata jadi yang jaga...lohhh brarti cuma Fafa dong yang sembunyi??? Guru pun turun tangan untuk memberi tahu aturan bermain petak umpet. 

Akhirnya Nathan dapat giliran pertama yang jaga, dengan menutup mata dan berdiri di bawah pohon belimbing, Nathan mulai (sok-sok an) berhitung. Fafa & Renata pun bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Fafa berniat untuk bersembunyi di balik pohon mangga yang batang pohonnya cukup besar, sedangkan Renata berdiri di teras yang tanpa halangan apapun untuk tempatnya bersembunyi sambil menutup mata...menurutnya, inilah yang dimaksud bersembunyi hihihihih...

TANYA JAWAB


Seperti biasa kegiatan belajar diawali dengan bercakap-cakap ato tanya jawab seputar materi yang sesuai tema hari ini. Jangan bayangkan suasana tanya jawabnya seperti anak-anak di sekolah SD, SMP apalagi SMU...dari cerita tentang diri sendiri sampe pada tanya jawab tentang manfaat anggota tubuh.

Guru pun bertanya,” Siapa yang tahu apa guna mata?” (sambil menunjuk gambar mata). Dengan tangkas Nathan menjawab,” Untuk kelip-kelip”. Teman-teman Nathan langsung protes,”Heeeeee...salah...mata untuk melihat”. Nathan melongo.

Kemudian Guru bertanya lagi,” Sekarang siapa yang tahu apa guna telinga?”. Nathan pun lagi-lagi menjawab dengan tangkas,” Untuk dijewer”. Terdengar teriakan-teriakan protes dari teman-teman Nathan,” Heeeee....masak untuk dijewer...untuk mendengarkan”. Nathan pun melongo kemudian cengar-cengir....

Saturday, December 3, 2011

SEDIKIT TENTANG CINTA


 
        Sudah lama rasanya tak menulis tentang cinta...tentang sebuah rasa yang indah...tentang dagdigdug tak menentu...tentang rindu dan juga impian indah tentang seseorang. Biasanya paling mudah menulis tentang cinta, tinggal membayangkan seseorang yang sedang membuatku berdebar-debar ditemani secangkir kopi.....10 menit saja jadi sebuah tulisan.

        Hari ini bukan hari sibukku, hanya piket dari pagi sampe siang lantas menyelesaikan beberapa pesanan jadi ku coba menulis lagi tentang sesuatu. Tapi sampe pukul 23.30 malam ini, tak satupun tulisan yang kuhasilkan. Dapet satu kalimat...hapus! Dapet satu alenia...hapus! Mencoba mendengarkan lagu-lagu cinta pun tak mampu membangkitkan imajinasiku tentang jatuh cinta. Membaca status-status Facebook, mencari status cinta tapi yang ada cuma orang-orang yang mengiba mencari cinta....gubraksss....

Friday, October 28, 2011

KETIKA HUJAN TURUN



Petang ini pulang ngajar agak telat, sempet deg-deg an juga ketika melongok ke langit, mendung sedemikian gelapnya. Segera beres-beres, berpamitan sebentar dengan teman-teman yang sedang bercengkrama (duhhh...jadi kangen nongkrong bareng mereka...) dan bergegas menuju tempat dimana aku akan naik angkot untuk pulang.

            Sepanjang perjalanan dari tempat ngajar sampe ke pemberhentian angkot, cuaca semakin mencekam (menurutku), langit mulai gelap, angin kencang menerbangkan daun-daun dan menggoyangkan dahan-dahan pohon sepanjang jalan Mataram. Petir pun tak mau kalah unjuk gigi memamerkan kilatan-kilatan yang menyeramkan. Titik-titik air mulai berjatuhan membuatku setengah berlari  mempercepat langkah agar tak keburu basah kuyup sebelum masuk angkot.

Alhamdulillah, pas masuk angkot pas BRESSS.....hujan turun deras sekali seperti ditumpahkan dari langit. Tapi lantas aku bingung, bagaimana aku berganti angkot lagi yang menuju arah rumahku? Alhamdulillah (lagi) Pak Sopir nya baik hati membantu mencarikan angkot yang kumaksud dan mendekatkan sekali angkotnya di angkot lain yang akan kunaiki berikutnya. Makasih Pak...

Singkat cerita...Alhamdulillah sekali aku sampe rumah dengan selamat meski basah kuyup, ketakutan (hihihihih...), dan kedinginan. Alhamdulillah juga (lagi) dengan turunnya hujan udara menjadi sejuk setelah panas terik akhir-akhir ini.

Aku menulis ini bukan karena aku sok bijak menyikapi kejadian petang ini, tapi untuk instrospeksi aku sendiri. Selama ini aku selalu ketakutan gak jelas setiap kali membayangkan pulang malam naik angkot dan membiarkan sikap manjaku merajalela dengan memilih menunggu dijemput ato nebeng temen ato (terpaksa) naik taksi jika memang harus pulang sendiri. Selain itu, menikmati hujan saat di perjalanan ternyata seru juga sembari mengamati berbagai macam ekspresi orang dalam menyikapi hujan. Hikmah yang lain, jadi banyak yang perhatian saat tau aku kehujanan. Makasih ya buat semua perhatian.... *BigHug*