Friday, October 28, 2011

KETIKA HUJAN TURUN



Petang ini pulang ngajar agak telat, sempet deg-deg an juga ketika melongok ke langit, mendung sedemikian gelapnya. Segera beres-beres, berpamitan sebentar dengan teman-teman yang sedang bercengkrama (duhhh...jadi kangen nongkrong bareng mereka...) dan bergegas menuju tempat dimana aku akan naik angkot untuk pulang.

            Sepanjang perjalanan dari tempat ngajar sampe ke pemberhentian angkot, cuaca semakin mencekam (menurutku), langit mulai gelap, angin kencang menerbangkan daun-daun dan menggoyangkan dahan-dahan pohon sepanjang jalan Mataram. Petir pun tak mau kalah unjuk gigi memamerkan kilatan-kilatan yang menyeramkan. Titik-titik air mulai berjatuhan membuatku setengah berlari  mempercepat langkah agar tak keburu basah kuyup sebelum masuk angkot.

Alhamdulillah, pas masuk angkot pas BRESSS.....hujan turun deras sekali seperti ditumpahkan dari langit. Tapi lantas aku bingung, bagaimana aku berganti angkot lagi yang menuju arah rumahku? Alhamdulillah (lagi) Pak Sopir nya baik hati membantu mencarikan angkot yang kumaksud dan mendekatkan sekali angkotnya di angkot lain yang akan kunaiki berikutnya. Makasih Pak...

Singkat cerita...Alhamdulillah sekali aku sampe rumah dengan selamat meski basah kuyup, ketakutan (hihihihih...), dan kedinginan. Alhamdulillah juga (lagi) dengan turunnya hujan udara menjadi sejuk setelah panas terik akhir-akhir ini.

Aku menulis ini bukan karena aku sok bijak menyikapi kejadian petang ini, tapi untuk instrospeksi aku sendiri. Selama ini aku selalu ketakutan gak jelas setiap kali membayangkan pulang malam naik angkot dan membiarkan sikap manjaku merajalela dengan memilih menunggu dijemput ato nebeng temen ato (terpaksa) naik taksi jika memang harus pulang sendiri. Selain itu, menikmati hujan saat di perjalanan ternyata seru juga sembari mengamati berbagai macam ekspresi orang dalam menyikapi hujan. Hikmah yang lain, jadi banyak yang perhatian saat tau aku kehujanan. Makasih ya buat semua perhatian.... *BigHug*

Sunday, October 16, 2011

WAKTU TERSISA


Kau pernah menjadi detak dalam nadiku, dalam hidupku. Dan kau pun pernah menyelamatkan seluruh hidupku.
Hari ini kita berbincang lagi, tentang semua yang pernah ada di antara kita. Tentang pertemuan yang biasa saja menjadi luar biasa, tentang perbedaan yang mewarnai hubungan kita, tentang perpisahan yang begitu saja, juga tentang perih yang sama-sama kita rasa.
Hari ini kita tertawa lagi, mengingat kekonyolan-kekonyolan yang dulu pernah kita lakukan bersama. Tentang bahasa-bahasa ajaib yang kita ciptakan, tentang orang-orang yang bersliweran di kehidupan kita, juga tentang tingkah laku yang membuat orang-orang pun berkata, betapa cocoknya kita.
Hari ini kita berdebat lagi, tentang kemungkinan-kemungkinan untuk kita bersama lagi. Tentang harapan-harapan yang dulu pernah kita toreh dalam hati, juga tentang kenyamanan yang kita temukan jika kita bersama.
Hari ini, 7 jam kita berbincang tanpa lelah, tanpa kantuk demi menemukan lagi cinta yang pernah ada, cinta yang (sepertinya) masih sama…tapi 12 tahun bukan waktu yang sebentar untuk kita bermimpi yang sama…. L
Kau pernah menjadi terang dalam gelapku saat tersesat. Tapi kau juga pernah menyentuh rasa sakitku.…

#Tulisan lama yang ingin aku share, karena aku sedang kangen orang ini#