Saturday, March 10, 2012

D'MASSIVE VS LINKIN PARK


Gak sengaja nonton “Journey to Love”, di Trans7 yang nayangin D’Massive nyanyiin lagu-lagunya yang kebanyakan mellow. Bagus-bagus sih lagunya, tapi sadar gak sih kalo lama kelamaan suara Rian (bener ya namanya ini?) kok jadi “menye-menye” gitu ya...maksudku, kok suaranya jadi disyahdu-syahdu kan yang menurutku. Suaranya diseret-seret biar tampak menyedihkan. Okelah mungkin itu ekspresinya si Rian untuk ceritain betapa menyedihkannya lagu yang dibawakannya & kebetulan wajahnya cocok banget bawain lagu yang “menye-menye” juga. 
 Jadi terkesan klo patah hati itu kudu sedih, kudu mellow-mellow, kudu berasa sedang membawa beban yang berat sama suaranya pun terasa sulit keluar. Ah...untung aku lebih suka Linkin Park, Helloween, GNR dan sejawatnya...yang meskipun patah hati tetep tampak ganas...hahahaha....

CINDY

Cindy saat beraksi menyanyi
By. Mas Ndus
Cindy, Siswi SLB Negeri Semarang penyandang autis yang tidak pernah bisa diam. Tapi jika sudah berada di depan keyboard, jari-jarinya sangat lincah menari dan bermain tuts untuk memainkan lagu. Tak ayal dia menjadi personel grup Band Autis SLB Negeri Semarang.
Pertengahan Februari lalu, dia dan grup bandnya berkesempatan mengisi acara pelatihan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Gunungpati. Selesai acara, dia dan rombongan menunggu mobil jemputan di sudut tempat parkir.
Saya akan pulang, dan keluar dari parkir. Tiba-tiba Cindy berdiri tepat di depan mobil, dan saya menghentikan mobil secara mendadak. Jendela mobil saya buka dan Cindy menghampiri saya.
Cindy : “Pak Agus mau ke mana??!!!” (dia bertanya dg nada membentak)
Saya   : “Saya mau pulang, ada apa?”
Cindy : “Ini mobil siapa???!!!”
Saya   : “Ini mobil Pak Agus”
Cindy : “Pak Agus rumahnya di mana???!!!”
Saya   : “Di Sampangan”
Cindy : “Dari sini jauh??”
Saya   : “Ya tidak terlalu jauh”
Cindy : “Koq pulangnya sendirian??!!!”
Saya   : “Kan yang lain udah pada naik motor sendiri-sendiri. Cindy mau ikut?”
Cindy : “Nggak!!! Aku kan sama rombongan, aku masih nunggu dijemput..!!!
Saya   : “Ya, sudah”.
Cindy : “Pak Agus pulang dulu sana, hati-hati ya, Pak Agus”
Saya   : “Terima kasih Cindy”
Cindy : “Sama-sama…..” (sambil sedikit senyum, terus ngeloyor pergi)

Begitulah sosok Cindy, dia punya cara dan gaya tersendiri untuk “sekadar” mengingatkan saya agar berhati-hati dalam perjalanan pulang. Meskipun dia autis tapi dia masih punya "rasa" empati terhadap orang lain. Jangankan untuk menyapa, terkadang untuk sekadar senyum pun, banyak orang lain yang merasa berat.
Cindy beraksi di depan keyboard