Friday, March 18, 2011

KEPSEKKU MARAH-MARAH HARI INI


Tiba-tiba kepala sekolahku marah-marah,”Aku jengkel sama MsA, aku gak tau apa-apa kok aku yang dipojokkan sama Mama O dan Mama E. Aku bingung kan ditanya sama mereka kemana MsA sama Papa J pergi. Aku gak dipamitin, aku gak tau ada hubungan apa antara MsA dan Papa J kok jadi aku yang kena getahnya”.

Akupun melongo mendengar MsD marah-marah. Kucoba pelan-pelan bertanya padanya dan mencoba untuk tak larut dalam emosinya.

“MsA gak tau sih rasanya dipojokkan dan ditanya-tanya yang aku gak tau harus jawab apa,” lanjut MsD sambil tetep pasang muka keki.

Beberapa saat kemudian, emosinya pun mereda, MsD pun menjelaskan mimpinya semalam tentang perselingkuhanku dengan salah satu Papanya murid dan bagaimana bingungnya MsD ketika tau-tau dia ditekan untuk menjawab pertanyaan yang dia sendiri gak paham apa masalahnya.

Setelah dijelaskan panjang lebar tentang mimpinya, gantian aku yang marah-marah. “Kenapa sih Ms, mimpinya aku selingkuh sama Papa J, mbok sama Papa yang tatapannya membuatku tak berkutik dan blank saat penerimaan rapor....”
Wakakakakaka.....

Thursday, March 17, 2011

UYA EMANG KUYA


         Aku memang bukan penonton setia acara-acara di televisi, aku juga tak pernah hapal acara ini tayang jam berapa, acara itu tayang jam berapa. Kadang televisi di kamar kunyalakan bukan karena aku ingin melihat tayangannya tapi biar ada suara aja di kamarku...hehehe...biar gak sepi. Apalagi acara-acara di televisi makin aneh aja menurutku, sinetron yang gak selesai-selesai penayangannya (namun ternyata ada ya yang menunggu setiap episodenya hihihi...), acara perdebatan politik yang jenaka (apa karena aku gak mudeng politik ya?), dan masih banyak lagi contoh acara yang gak mutu.
Salah satunya adalah tayangan “Uya Emang Kuya” yang disiarkan oleh SCTV. Acara tentang seorang Uya Kuya yang dengan kemampuannya menghipnotis seseorang dan melakukan tanya jawab tentang kehidupan pribadi orang tersebut yang dalam hal ini aku bilang “korban”. Entah korban dalam artian, orang itu benar-benar menjadi korban Uya Kuya karena dalam acara ini Uya Kuya menginterogasi dalam keadaan si korban terhipnotis sehingga tak sadar menjawab semua pertanyaan Uya Kuya bahkan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya pribadi. Orang-orang yang di sekitar tempat kejadian  dan bahkan jutaan penonton acara itu  (mungkin termasuk anda juga) menganggap semua ini lelucon, mentertawakan “korban” yang ­jujur mengungkapkan kehidupan pribadinya dan sekali lagi menganggap semua ini cuma lelucon!
 Bisa juga sih si “korban” hipnotis Uya ini adalah orang-orang yang dibayar untuk berakting sedemikian rupa agar acara ini mendapatkan rating dan ditonton jutaan orang. Dari salah satu informasi seorang teman, acara itu emang sudah diprotes kalangan hipnotis, karena menyalahgunakan arti hipnosis, namun pihak pembuat acara (tentu saja) bilang ini hanya hiburan. Sekedar info juga (masih menurut teman saya lagi), kondisi hipnosis itu kita tidak sepenuhnya ‘tidak sadar’ dan kita tak mungkin mau melakukan hal-hal yang bertentangan dari value/believe kita, apalagi itu info pribadi yang secara logis umum tidak berhak tau. Teman saya itu kemaren juga habis ngobrol sama seorang hipnoterapis, dia bilang acara tersebut tidak benar, dalam kondisi terhipnotis suara seseorang akan terdengar lirih.. Bukan lantang… .. Jadi tebak aja sendiri itu benaran atau tidak. Wahhh...makasih ya teman atas tambahan pengetahuannya.
Mau hasil rekayasa ato bukan, bagiku acara itu tetap saja MENJIJIKKAN sekali, tidak mendidik meski di akhir acara terkadang  si Uya Kuya menyampaikan kalimat-kalimat bijak (huwekkk...) dan aku tak pernah sampe hati melihat acara ini lagi. Teman lain menyarankan untuk lapor Komisi Penyiaran Indonesia, hemmm...emangnya mempan ya???

Wednesday, March 16, 2011

TERGODA



Wedewww....kenapa rasanya beda ya habis ketemu dia siang ini. Padahal tak sekali dua kali ketemu, tapi kok hari ini rasanya beda ya. Tiba-tiba ada hasrat untuk curi-curi pandang menatap mata sipitnya saat dia cerita tentang serunya hari ini. Tiba-tiba ada keinginan untuk berlama-lama bersamanya, mengamati kulitnya yang makin menghitam karena tuntutan pekerjaannya yang mengharuskannya sering terpapar matahari, cara berpakaiannya yang apa adanya namun tetap tampak lebih rapi dibanding teman-teman seprofesinya, tertawanya yang lepas.....ahhh jadi gimana gitu berdekatan dengan sosok yang menurutku “laki-laki banget”.
Gayanya sih cuek, tapi sikapnya tak bisa menipu kalo sebenernya dia tipe orang yang “care” pada perempuan. Ditambah lagi sikap yang tiba-tiba tersipu (dan sedikit gelagapan) ketika tak sengaja kusentil soal potongan rambut barunya yang bikin mukanya tampak fresh. Walahhhh...kenapa jadi ngomongin dia...sudah ah, takut ntar ada yang marah...xixixixixix...

Monday, March 7, 2011

DAN SOREKU PUN MENJADI HANGAT


Siang tadi sepulang ngajar langsung terkapar di tempat tidur...terbangun dalam kondisi sedikit linglung seperti habis pingsan saking nyenyaknya tidurku. Bangun-bangun langsung siap-siap buat ngajar sore, sedikit tak bersemangat tapi mengingat hari ini ada jadwal dengan murid istimewaku, kucoba bangkitkan semangatku.
Pukul 15.10, aku sudah duduk manis menghadapi dua murid centilku yang sibuk bertanya ini-itu. Sesekali kulayangkan pandangan ke luar kelas, mencari-cari sosok yang membuatku tertantang untuk membantunya belajar. Lalu dia datang...menatapku dari kejauhan...tersenyum dan melambaikan tangan sambil kulihat bibirnya bergerak membentuk kata “HALO”...seketika aku jadi merinding dan kubalas senyuman dan lambaian tangannya.
Menyambutnya saat masuk kelas dengan sapaan yang singkat, padat dan yang penting dia paham yang kubicarakan. Lantas mulailah kami belajar. Sesekali dipegangnya tanganku jika dia ingin dibantu menyelesaikan tugas2 yang aku berikan dan tak akan dilepaskan sebelum dia memahami apa yang aku jelaskan. Dengan sabar dia baca gerak bibirku dan mencoba memahami apa yang aku jelaskan padanya. “Kau tau, Nak...semangatmu menular padaku”.
Ahhhh....mungkin terdengar lebay...tapi sungguh keistimewaannya membuatku juga merasa istimewa...

Sunday, March 6, 2011

KETIKA SETAN BERTEMU GENDRUWO


....dan setanpun bermimpi jadi bidadari
memoles muka dengan senyuman nan rupawan
melenggang gemulai mencoba memetik mimpi-mimpi
sepanjang hari sepanjang waktu
....lelah datang namun mimpi tetap tak terkejar
senyumpun mulai memudar
lantas gendruwo pun datang
menghapus sisa-sisa senyuman
dan menggantinya dengan tawa berkepanjangan

*dan di sudut hati, setan pun masih berharap ‘tuk jadi bidadari*

Friday, March 4, 2011

MEMILIH OBAT BIUS YANG MENYENANGKAN...


Pulang ngajar sore ini langsung meluncur ke tempat bos yang kebetulan dokter gigi buat curhat tentang masalah gusi yang jadi lebih sensi akhir-akhir ini. Untunglah antreannya gak lama, dan setelah diperiksa sana-sini dokter bilang minggu depan harus datang lagi karena ada satu gigiku yang harus dicabut karena berlubang....xixixixi....baru kali ini gigiku berlubang, kupikir cuma masalah gigi sensitif.  Kata dokter,”Kamu pulangnya harus dijemput lho, soalnya gigi yang mau dicabut paling belakang jadi biusnya agak banyakan”. Wajahku seketika memucat, tubuhku lunglai, kepalaku pening begitu mendengar kata dibius....dibius identik dengan disuntik...kyaaaaaaaaaa.........tidaaaaaaaaakkkkk!!!!!!!!!
Pulang dengan separuh tenaga plus kepala yang masih pening, kubersihkan badanku dan segera berganti dengan baju yang nyaman dan kurebahkan badanku di kasur. Menyesali gigi bolongku yang membuatku mau tak mau harus bersentuhan dengan jarum suntik. Padahal aku tipe yang rajin gosok gigi, sampe-sampe dulu ada satu perawat dokter gigi itu melarangku keseringan gosok gigi karena berakibat gusiku jadi “turun”...ah entahlah aku tak paham bahasa kedokteran.
Lalu kuingat-ingat kapan terakhir aku disuntik...ternyata sudah amat sangat lama sekali, saat aku kuliah karena ada operasi kecil yang harus kujalani yang membuatku harus dibius lokal (berarti ada bius interlokal ya...). Itupun sepertinya aku nangis-nangis bombay ketika perawat baru menyiapkan alat suntiknya. Sungguh keterlaluan. Kuhibur diriku sendiri dan membayangkan saat pencabutan gigi nanti, si dokter gigi menawarkan padaku,”Mau obat bius yang berbentuk tablet, kapsul ato sirup? Mau yang pahit ato rasa buah? ....xixixixixi....gara-gara gigi aja jadi gak bisa tidur aku...

Wednesday, March 2, 2011

BAPAK TERHEBAT SEDUNIA


Bapakku
          Bapakku adalah bapak terhebat di dunia, ya iyalah...anaknya sendiri yang memuji hehehe... Tapi beneran deh, habis merhatiin Bapak yang lagi benerin sepatu Genduk yang bolong dan disulap jadi keren lagi sama Bapak, aku bener-bener takjub. Bapak bener-bener serba bisa, apapun pekerjaan sepertinya bisa diselesaikan dengan mudah oleh Bapak.
Rumah hijau mungil kami dari dulu selalu dicat sendiri oleh Bapak, pernah sih sesekali di cat oleh tukang tapi Bapak juga terjun langsung buat bantuin pak tukang memperindah rumah mungil kami. Aku ingat dulu waktu masih kuliah, aku dan kakak sulungku (perempuan) sering kebagian jadi asisten Bapak buat ngecat rumah. meski kadang bete karena di saat yang lain pulang kuliah bisa istirahat, aku malah langsung disodorin kuas buat bantu Bapak ngecat rumah sampe pagar-pagarnya juga. Tak hanya ngecat, benerin jok kursi makan, benerin lemari, benerin benda-benda lain di rumah selalu berusaha Bapak kerjakan sendiri dan kami anak-anaknya kebagian jadi asistennya.

Pengen pelubang kertas kayak punya Bu Kepsek hehehe...

Tak heran, Bapak punya banyak sekali “peralatan perang” di lemari khusus, dari mulai yang berat, agak berat sampe yang remeh temeh macam paku berbagai ukuran Bapak punya persediaan. Secara berkala, Bapak ke toko bangunan buat belanja peralatan perangnya. Hehehe...mungkin hobiku belanja “peralatan perang” di toko stationary menurun dari Bapak ya...seperti pepatah mengatakan LIKE FATHER LIKE SON...oooppsss....DAUGHTER ding...hihihihih...


*Bukan berarti Ibuku gak hebat lho, Ibuku juga Ibu yang hebat sedunia*

Tuesday, March 1, 2011

BUTUH LAKI-LAKI LUAR BIASA


aku mungkin bukan perempuan istimewa
yang harus diperlakukan secara istimewa
aku mungkin juga bukan perempuan luar biasa
dan tak perlu cara yang luar biasa
jika mau kita bersama

tapi maaf, aku tak bisa bersama laki-laki biasa
karena aku butuh laki-laki yang luar biasa
yang mengerti bagaimana membuat hidupku penuh warna
yang memahami bagaimana membuatku istimewa
dan membuat hal kecil jadi luar biasa

dan itu adalah dia...
Pangeran Bertopeng