Sunday, May 29, 2011

BANDIT-BANDIT KECIL

Siapa bilang menemukan keajaiban itu sulit??? Setiap hari, setiap saat kutemukan keajaiban kecil yang membuat hidupku terus berwarna. Keajaiban yang muncul dari tingkah polah bandit-bandit kecil yang berkeliaran di sekitarku. Tertawa, menangis, merajuk, saling membantu, persahabatan bahkan pertengkaran kecil yang ada selalu melenakanku.

Menemani mereka bernyanyi...ikut mereka menari...membantu mereka melompat lebih tinggi...bersama mereka selalu membuatku happy. Tak malu bergaya apapun demi mereka, jumpalitan mengikuti aktivitas mereka kujalani, menyiapkan segudang amunisi untuk membuat mereka mandiri dan percaya bahwa satu-satunya perempuan dewasa di ruangan ini sudah jinak-jinak merpati...halah...

*untuk satu bandit terkecilku yang tempo hari membuatku merasa hebat*

Monday, May 16, 2011

YUKKK...KITA TEBARKAN VIRUS...


Pagi ini, gak sengaja nemu eh baca catatan kecil seorang teman yang di share dari blognya. Ketika buka profilnya, sepertinya blog ini baru dibuatnya....ahhh...aku jadi iri, karena aku malah gak bisa bikin blog sendiri xixixi... Kubaca sekilas dan aku tersenyum, senengnya ketika melihat 1-2 orang teman melirik dunia tulis menulis. Terlebih ketika teman ini mengatakan padaku kalo aku yang menginspirasinya...wuaahhhh...rasanya seperti terbang ke langit ke tujuh dan hinggap di planet yang paling manis....lebay...lebay....

Mungkin apa yang aku ato teman-temanku tulis, hanyalah tulisan yang sederhana tentang kisah sehari-hari, dengan kalimat sederhana (aku benci tulisan dengan kalimat yang susah dicerna...) dan mudah dimengerti tapi seperti kata salah satu teman yang benar-benar penulis, “yakinlah jika menulis bukanlah pekerjaan yang sia-sia”. Dengan menulis, kita memanfaatkan waktu yang biasanya kita buang dengan sia-sia. Dan menulis adalah salah satu alasan (selain masalah dana hihihihih...) mengapa aku lebih memilih membeli netbook ketimbang smartphone seperti yang bikin kita makin gaul....

Jadi mengapa tidak kita tebarkan saja virus menulis ini???

*special thanks buat si pembuat”rumah”ku yang gak bosen memaksaku untuk terus menulis*

Saturday, May 14, 2011

LEPASKANLAH IKATANMU


(by Gunaedi Saryoto)

Gajahnya seksi ya kayak aku ^_^
Lepaskanlah ikatanmu!

Beberapa bulan yang lalu kami berlibur ke Lampung, sekedar untuk melihat dan mencoba menunggang gajah-gajah di sana. Menyaksikan mahluk terbesar yang ada di muka bumi ini merupakan hal yang sangat mengagumkan. Gajah adalah hewan mamalia yang lembut juga sangat kuat tenaganya. Seekor gajah jantan memiliki kekuatan dan mampu untuk menumbangkan sebuah pohon dan mengangkat batang kayu gelondongan hanya dengan menggunakan belalainya.

Satu hal yang mengejutkan adalah tidak adanya kandang untuk gajah. Mungkin kita dapat mengurung singa, beruang dan harimau tapi tidak pernah ada kandang untuk gajah. Mengapa bisa begini? Bagaimana cara menahan mahluk yang sangat kuat ini dari niatan melarikan diri. Yang mereka lakukan hanya mengikatkan seutas tali (atau rantai tipis) ke kaki gajah dan mengikatnya ke sebuah batang yang ditancapkan ke tanah. Sekali kakinya sudah terikat, maka ia tidak akan mencoba melarikan diri lagi. Sekarang, apakah Anda pikir gajah tersebut tidak mampu menghancurkan rantai atau tali tersebut bila dia mau? Tentu saja bisa dan mampu, bahkan bisa menumbangkan sebuah pohon.

Tapi mengapa dia tidak memutuskan tali tipis yang melingkar di kakinya?

Jawaban yang saya dapatkan dari para pawang gajah adalah dengan membiarkan gajah-gajah tersebut percaya bahwa dia tak bisa memutuskan tali tersebut. Keadaan ini berlangsung sejak kecil... Ketika seekor bayi gajah lahir dan masih terlalu lemah untuk berjalan bahkan berdiri, mereka (para pawang) mengikat kaki gajah kecil itu ke sebuah batang yang ditancapkan ke tanah. Dan dapat dipastikan ketika bayi gajah tersebut mencoba berlari menuju induknya, ia tidak dapat memutuskan tali tersebut.

Ketika ingin melarikan diri, tali itu akan menggenggam kaki gajah dan dia akan jatuh di atas tanah. Tidak jera, sang gajah akan berdiri dan mencoba kembali. Dia akan berlari menuju induknya hanya untuk mendapatkan kaki yang terikat dan badan yang terentak ke tanah. Setelah mengalami kesakitan yang berulang-ulang, suatu ketika, sang gajah tidak akan berusaha menarik rantai lagi. Pada saat itu terjadi, para pawang tahu bahwa gajah tersebut telah terkondisi untuk terperangkap sepanjang hidupnya.

Saya benar-benar tertarik sekali dengan cerita sang pawang gajah, dan ketika saya menyaksikan bagaimana mahluk kuat ini diamankan hanya dengan rantai tipis yang seharusnya dengan mudahnya dapat diputuskan oleh sang gajah.

Analogi cerita di atas adalah saya menyaksikan, bagaimana orang-orang yang saya temui tiap hari mengalami keterperangkapan yang sama dengan keterbatasan keyakinan mereka dan kebiasaan yang dengan mudah dapat diubah namun tidak mereka lakukan. Sebagai manusia, kita sama seperti gajah dengan berbagai macam potensi untuk mendapatkan mimpi apapun yang kita inginkan, dari menjadi seorang jutawan sampai menjadi orang yang dapat membuat perbedaan di dunia. Namun, cukup banyak orang yang dengan kemampuannya tidak berani mengambil tindakan karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat melakukannya. Mereka kuatir bahwa yang mereka lakukan akan gagal total.
Bisa jadi sewaktu muda, mereka gagal dan jatuh berkali-kali sama seperti bayi gajah tersebut. Mungkin sewaktu mereka muda, orang tua mereka mengatakan mereka malas dan bodoh. Mungkin teman-teman mereka menjuluki mereka si kuper. Mungkin guru mereka pernah mengatakan mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Sebagai hasil dari keadaan masa lalu, orang-orang akan berpikir bahwa mereka tidak dapat melakukan apapun.

Sama seperti gajah tersebut, mereka berpikir bila aku tidak bisa melakukannya di masa lalu bagaimana bisa aku melakukannya sekarang? Di masa lalu aku seorang yang pemalas, jadi bagaimana bisa aku menjadi orang pekerja keras. Di masa lalu aku tidak percaya diri, bagaimana aku bisa percaya diri sekarang. Di masa lalu aku seorang yang menangkap pelajaran dengan lambat, sekarang bagaimana aku bisa menangkap pelajaran dengan cepat. Di masa lalu aku tidak bisa berbicara dengan baik, bagaimana aku bisa sekarang?

Apa yang tidak dilihat oleh orang-orang ini adalah bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan. Mereka tidak menyadari, sama seperti yang dialami gajah tersebut, bahwa sebenarnya mereka bukan orang yang sama lagi. Sang gajah tidak menyadari bahwa di masa lalu ia tidak memiliki kekuatan seperti yang ia miliki sekarang. Saya ingin Anda tahu bahwa tiap hari Anda akan bangun menjadi orang yang berbeda. Orang yang semakin bertambah ilmu, pengalaman dan orang yang bijaksana. Tahukah Anda bahwa jutaan sel di tubuh kita mati setiap hari dan digantikan dengan yang baru.

Bila Anda telah membiarkan keyakinan dan kebiasaan yang lama merantai diri Anda, bukankah sudah saatnya menggunakan tenaga dan kemauan Anda sekarang untuk melepaskan diri?

Wednesday, May 11, 2011

ANTARA AKU DAN DUA PEREMPUAN CANTIK ITU


Sebuah iklan melintas di sela-sela sebuah acara di televisi yang kutonton malam itu.

Pada adegan pertama, seorang perempuan cantik berbaju putih dengan rambut indah tergerai, berjalan di sebuah trotoar dengan penuh percaya diri. Senyumnya cerah ketika tak sengaja beradu pandang dengan seorang laki-laki tampan, seketika anginpun datang menerpa, menyingkap rambut indah yang menutupi sebagian pipi kanannya...WUSSS....tampaklah segaris (hanya segaris) bekas luka tampak di sana. Sang laki-laki tampak terkejut dan ...SSIIIUUUTTT....sang perempuanpun mengecil dan berlari karena malu dengan luka (segaris) di pipinya.

Adegan kedua terjadi di sebuah toko buku, seorang perempuan (lagi-lagi cantik) dengan baju merah sedang memilih-milih buku. Ternyata buku yang dimaksud ada di sebuah rak, dan di depan rak tersebut sudah berdiri seorang laki-laki (yang lagi-lagi tampan) tersenyum padanya. Ketika si perempuan cantik berbaju merah itu mencoba mengambil sebuah buku di rak yang agak tinggi, seketika lengannya tersingkap dan tampaklah segaris (lagi-lagi hanya segaris) bekas luka. Si laki-laki menatap dengan tatapan kaget dan...BLASSSS....si perempuan berbaju cantik itu menghilang karena malu.

Di ujung iklan, ada tulisan dalam waktu 3 bulan kulit kembali mulus dan jargon yang muncul di iklan ini “Tak Perlu Lagi Sembunyikan Bekas Luka”.

Gendukku yang juga melihat iklan ini lantas nyeletuk,”Kalo Tante (yang dimaksud aku) kok cuek ya pas habis cacar pergi kemana-mana? Tante juga gak malu meng-upload photo jelek itu di Facebook?". Hehehehe....kok tiba-tiba aku jadi usil ingin mengomentari iklan ini ya.

Pertama, perempuan cantik sepertinya lebih gak percaya diri ya, setidaknya di iklan ini sajalah. Bekas luka segaris aja sudah bikin mereka mengkerut ato menghilang dari peredaran. Aku gak merasa cantik (tapi manis xixixix...), aku PD dan cuek saja pergi kemana-mana dengan wajah bopeng bekas cacar air. Gak peduli orang-orang menatapku aneh, yang penting aku “bebas” setelah lebih dari 2 minggu “terpenjara” gara-gara cacar air yang menyerang mukaku. Bahkan aku sengaja meng-upload muka penuh bopeng ini di Facebook buat lucu-lucuan...hihihihihi...

Kedua, laki-laki setampan apapun tampak menyebalkan ketika mereka hanya “melihat” penampilan fisik perempuan saja (semoga hanya ada di iklan saja hehehehe...). melihat bekas luka segaris aja sudha sedemikian terkejutnya, bagaimana kalo mereka lihat bopeng mukaku? Pingsan kali ya...kekekeke...

Ketiga, dalam waktu 3 bulan kulit kembali mulus... ckckckck....brarti kalo pake obat oles ini, butuh waktu 3 bulan untuk menghilangkan segaris bekas luka. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan bekas bopeng di mukaku ya??? Padahal aku gak memakai obat apapun untuk menghilangkan bopeng di mukaku, ke dokter kulit pun males rasanya. Hasilnya, gak ada 3 bulan kulit mukaku sudah mulus seperti semula...ooopppsss...maksudku bopeng di mukaku hilang tanpa obat. Jadi...menurutku...jangan terlalu percaya pada iklan! Iklan itu kebanyakan lebay!